Bismillah.

Imam Bukhari rahimahullah membuat bab di dalam Sahih-nya dengan judul ‘Bab meletakkan air di sisi kamar kecil/tempat buang air’. Kemudian beliau menyebutkan hadits dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke dalam kamar kecil/tempat untuk buang air. Maka aku -Ibnu Abbas- pun meletakkan untuk beliau air untuk berwudhu. Beliau bertanya, “Siapa yang meletakkan ini?” maka beliau pun diberitahu bahwa aku yang meletakkannya. Beliau pun berkata, “Ya Allah, pahamkanlah ia dalam agama.” (HR. Bukhari no. 143)

Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Ibnu Abbas dengan meletakkan air untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di dekat tempat beliau buang air menunjukkan kecerdasannya. Karena itulah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan baginya agar diberi kepahaman dalam agama agar keberadaannya bisa semakin menebar manfaat. Sebagian ulama juga menjelaskan bahwa hadits ini menunjukkan anjuran untuk membalas kebaikan dengan mendoakan kebaikan bagi si pelaku kebaikan (lihat Fath al-Bari, 1/295)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang melakukan suatu hal yang ma’ruf/kebaikan untuk kalian maka balaslah dia dengan yang serupa. Jika kalian tidak bisa membalasnya dengan yang serupa maka doakanlah kebaikan untuknya sampai kalian bisa melihat bahwa kalian benar-benar sudah bisa membalas kebaikannya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasa’i)

Hadits ini mengandung faidah bahwa membantu orang lain dalam hal kebaikan adalah sesuatu yang mulia dan sangat utama. Walaupun itu sesuatu yang tampak sepele atau kecil. Untuk membantu itu pun dibutuhkan adanya inisiatif dan kepekaan. Orang yang gemar membantu akan bisa melihat celah atau kesempatan untuk berbuat baik itu walaupun tidak disuruh atau diminta oleh orang lain. Kepekaan ini butuh dilatih dan dikembangkan pada diri kita. Semakin orang mengenal agama tentu saja seharusnya lebih peka dengan keadaan di sekitarnya.